“Saya menjamin bahwa tanggal 17 Agustus 1945 akan
Saudara-saudara ragu, nyawasayalah yang menjadi taruhannya”.
Ucapan itu bukan main-main bagi Ahmad Subarjo. Ucapan
tersebut berhasil meyakinkan Golongan Muda, bahwa para
senior akan melaksanakan proklamasi sesuai dengan desakan
para pemuda. Menjadi taruhan untuk peristiwa yang sangat penting menunjukkan bahwa Subarjo tidak menghitung jiwa dan raganya
demi kemerdekaan Indonesia. Kerelaan tokoh untuk mengorbankan diri demi bangsa dan negara adalah salah satu teladan yang perlu
selalu kita lakukan.
Ahmad Subarjo lahir di Karawang Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1896. la tutup usia pada bulan Desember 1978. Pada masa pergerakan
nasional ia aktif di PI dan PNI. Kemudian pada masa pendudukan Jepang sebagai Kaigun, bekerja pada Kantor Kepala Biro Riset Angkatan Laut Jepang pimpinan Laksamana Maeda. la juga sebagai anggota BPUPKI dan PPKI. Ahmad Subarjo tidak hadir pada saat Bung Karno membacakan teks proklamasi di Pegangsaan Timur No. 56.
Tokoh Ahmad Subarjo boleh dikatakan sebagai tokoh yang mengakhiri peristiwa Rengasdengklok. Sebab dengan jaminan nyawa Ahmad Subarjo, akhirnya Ir. Sukarno, Moh. Hatta dan rombongan diperbolehkan kembali ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta dini hari, di rumah Maeda dilaksanakan perumusan teks proklamasi, Ahmad Subarjo secara langsung berperan aktif dan memberikan andil pemikiran tentang rumusan teks proklamasi.
0 komentar
Posting Komentar